Benalu-benalu di Pohon Cinta




Ku kutip dari tulisan kak Faris..!

Seri kedelapan dari tulisan tentang cinta adalah Penyubur Pohon Cinta. Demi satu dan lain alasan, kami postingkan tulisan kesembilan terlebih dahulu. Sahabat yang hebat, ada cinta yang ditumbangkan karena memang akarnya tidak kuat, lalu datanglah angin dan badai, atau sengaja ditebang pemiliknya.

Saya, sore ini tidak bicara tentang itu, sebab hampir semua orang mengetahuinya. Bagaimana menanam pohon cinta dengan akar yang kuat, yang tahan angin dan badai, serta terpelihara dari tangan usil penjarah.


Sesungguhnya yang lebih patut diwaspadai adalah benalu, makhluk kecil yang diam-diam datang, pada kekokohan batang dan akar, diremehkan, tidak dianggap penting, dan baru disadari ketika pohon itu mati layu meranggas. Keadaannya lebih memilukan, sebab pohon yg tumbang karena ditebang atau angin, sebagian materinya bisa digunakan untuk lain fungsi.

Benalu, kecil saja, tapi sekali ia datang, ia sulit dimatikan, dihentikan, atau disingkirkan.

Inilah maksud saya, sekokoh apapun pohon cinta yang kau tanam, tidak ada garansi benalu tidak datang bertamu.

Ada banyak benalu pada pohon cinta. Diantaranya adalah keegoan yang tersembunyi.

Pada usia awal, benalu ini tak akan muncul. Di masa ini selalu ada kata mengalah. Di masa ini mengalah bahkan kau sebut kemenangan. Iya, kau betul sekali, pada hakikatnya mengalah memang menang.

Sayang sekali hakikat ini kau lupakan pada saat berakhirnya masa penaklukan. Maksud saya, masa dimana engkau merasa dia sudah menjadi milikmu seutuhnya.

Dalam lembut dan senyum, kau lupakan keindahan mengalah, yang ada dalam hatimu adalah bisikan, "Kau harus ikut aku dong jika kau benar-benar cinta."

Hatimu berbisik itu, hatinya berkata serupa.

Itulah keegoan yang tersembunyi. Seperti tiada, hanya hati kecil yang lemah kadang datang mengingatkan tapi kau abaikan.

Benalu itu tumbuh, berkembang, melilit-lilit batang dan dahan, menciptakan benalu-benalu baru yang lain.

Benalu-benalu lain itu adalah komunikasi yang tersumbat, karena pada saat kedongkolan hati menumpuk disebabkan ego, masing-masing pasangan malas bicara, suasana akan semakin jelek, dan setiap usaha memperbaikinya justru berujung sebaliknya.

Benalu lainnya adalah menghitung-hitung kebaikan, merasa sedikit menerima dan banyak memberi. Mengapa ini disebut benalu? Sebab sangat jarang yang menyadari kerusakannya. Yang ada justru merasa benar. Merasa dia memang tidak seperti dulu, lha kau sendiri seperti apa? Merasa sudah banyak memberi, padahal pada waktu kita mulai menghitung-hitung kebaikan, itulah indikasi kita mulai menguranginya, atau tidak tulus melakukannya.

Benalu-benalu lainnya masih sangat banyak, tapi jika kau bisa mendeteksi yang di atas, akan lebih mudah selamat dari yang lainnya.

Ayo bersihkan benalu, jika kau ingin pohon cinta tetap tumbuh dan berbuah.


29 Juni 2011

Ahmad Faris


0 komentar

Silahkan mengeluarkan unek** yang baik,and jangan nyepam ya..!
Terimakasih udah mampir..!