Contoh Skenario Role Playing



CONTOH SKENARIO ROLE PLAYING
URGENSI KURIKULUM 2013 DAN PENDIDIKAN Vs PEROMBAKAN
KURIKULUM
Tokoh :
1.  Menteri Pendidikan
2.  Presiden
3. Wakil Presiden
4. Pengamat Pendidikan
5. Host

Ganti kurikulum, ganti menteri sudah biasa didengar oleh masyarakat. Kurikulum sudah diganti kesekian kalinya. Untuk kali ini, adalah kurikulum yang terbaru yaitu kurikulum 2013 yang banyak diperdebatkan oleh semua kalangan. Mulai dari pengamat pendidikan hingga pelaksana pendidikan. Alasan Kemendikbud adalah kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi abad 21. Pada abad ini, kemampuan kreativitas dan komunikasi menjadi sangat penting, sehingga perlu adanya perubahan kurikulum agar ada perkembangan pendidikan. Hal ini masih menjadi perdebatan sesama pejabat juga antar Pemerintah dan Masyarakat. Berawal dari pidato presiden ke 7 dalam pembukaan temu Nasional

Presiden : “Saya minta Menteri Pendidikan Nasional mengubah metode belajar dan mengajar yang ada selama ini. Sejak taman knak-kanak hingga sekolah menengah jangan hanya guru yang aktif tetapi harus membuat semuanya aktif.

Mendengar pidato dari presiden, dan itu merupakan utusan dari pemimpin tertinggi, Mendikbud segera mencari solusi dan langkah untuk mewujudkan pendidikan yang efektif dan efisien untuk pelajar di Indonesia.

Mendikbud : “ Kita terapkan kurikulum yang lebih efektif dan efisien, dengan memusatkan mata pelajaran pada satu tema. Kurikulum ini tidak bias ditunda, karena taruhanya jelas pada generasi bangsa. Hal ini sangat penting dan berpengaruh, terkait demografi pada tahun 2010-2035”

Pemberian mandat Mendikbud segera disusun oleh tim untuk membentuk kurikulum yang baru dan segera mungkin kurikulum 2013 harus diterapkan.Seantero Indonesia serta masyarakat yang peduli dengan pendidikan telah mendengarnya dan hal ini menarik perhatian program televisi untuk membahas Urgensi kurikulum 2013 dengan mengundang beberapa narasumber.

Host                : “ Selamat pagi pak Menteri, pak wakapresiden, juga pak pengamat
                          Pendidikan?”
Mendikbud,wapres,    : “ Selamat pagi”
pengamat        

Host                : “ kami ingin mengetahui satu hal mengenai perkembangan pendidikan yang                        mengurgensikan untuk menerapkan kurikulum yang terbaru yaitu kurikulum
2013,  yang menuntut siswa dan guru lebih aktif. Apakah sesuai dengan kondisi saat ini, pelajar masih membutuhkan penyesuaian dengan metode belajar yang berbeda?
Mendikbud     : “ Saya yakin para pelajar dapat menyesuaikan dengan metode yang ada,      kami   sudah memberikan diklat pada para guru untuk memahami kurikulum yang terbaru ini dengan lebih meningkatkan kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan.

Host                : “ Bagaimana proses peningkatan yang bapak maksud?”

Mendikbud     : “ Mengurangi beberapa matapelajaran dan ditambahkan jam pelajaran pada matapelajaran PAI juga PKN ini yang membantu meningkatkan sikap para pelajar di Indonesia, masih banyak yang belum mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari, dalam kurikulum 2013 pelajar diharapkan lebih aktif dengan cara belajar diskusi, siswa tidak hanya mencari sumber dari guru, tetapi mencari sumber lain yang dapat digunakan sebagai rujukan”

Host                : Apakah sudah efektif kurikulum 2013 ini?

Mendikbud     : “ saya rasa sudah, tim kemendikbud menyusun konsep kurikulum ini dengan melihat pada jangka panjang”

Host                : “ baiklah bapak, semoga dapat diterima oleh pelajar, tenaga pendidik dan memberikan hasil yang maksimal utuk para pelajar di Indonesia ini sehingga mencetak generasi emas yang berkompeten. Selanjutnya kami meminta pendapat dari Bapak wakil Presiden dengan urgensi kurikulum 2013 ini?”
Wakapresiden :”Konsep yang baik dan sempurna, tetapi tidak semuanya bisa diterima oleh
Masyarakat terutama guru yang begitu cepat diharuskan menerapkan kurikulum 2013 ini”.
Host                : “Baiklah pak, kita tanyakan pada pengamat pendidikan,Bagaimana pendapat                   Anda mengenai hal ini?”
Pengamat        : “Menurut saya, penerapan kurikulum 2013 pada Juli atau kapanpun dalam format yang ada tampaknya tidak menimbulkan efek kualitatif yang signifikan bagi kemajuan bangsa. Tak ada fakor perubahan ke arah itu, apalagi jika berbagai kerancuan kompetensi inti dan dasar dibiarkan kabur, dan kurikulum dilaksankan sebelum matang”
Mendikbud     : “ Bapak, Kami membuat program ini melalui beberapa latar belakang, pertama karena adanya revolusi Copernican, yang kedua hasil riset Prof Beeby yang menyimpulkan bahwa persoalan kronis pendidikan kita diantaranya praktik kelas yang membosankan,ketiga profesionalisme guru, keempat Presiden meminta Mendikbud untuk mengubah metodologi belajar.
Wakapresiden :” tetapi kita belum punya konsepsi yang jelas mengenai substansi pendidikan yang dapat dijadikan kompas bagi banyak kegiatan dan inisiatif pendidikan ditanah air
Host                : “ Baiklah pak Mendikbud, pak Wakapresiden, ini adalah dilema yang tidak perlu berkepanjangan. Menurut penganmat apa yang sebaiknya dilakukan untuk menengahi hal ini?”
Pengamat        : “ Menurut saya dengan perubahan metode akan lebih cepat dan luas terhadap kualitas pendidikan, karena posisi dan peran strategis guru. Metode yang dipergunakan dan sikap guru juga sangat menentukan keberhasilan penanaman nilai-nilai dan pembentukan pola piker dalam pendidikan karakter.

Host                : “ Baiklah pak Mendikbud, Pak Wakil Presiden, juga Pak pengamat pendidikan, terimakasih atas jawaban juga kehadiranya pada program ini, semoga segera ada titik tengah kontroversi Urgensi kurikulum 2013 ini.

Ada dilema Pendidikan yang terjadi, Wakil presiden menyebutkan dengan tegas, sampai saat ini kita belum punya konsepsi yang jelas mengenai substansi pendidikan. Karena tak ada konsepsi yang jelas, timbullah kecenderugan untuk memasukkan apa saja yang dianggap penting dalam kurukulum. Akibatnya, terjadilah beban berlebihan pada anak didik. Bahan yang diajarkan terasa “ berat”, tetapi tak jelas apakah anak mendapatkan apa yang diperoleh dari pendidikanya, Perombakan kurikulum dilakukan meski masyarakat luas belum melihat hasil satu penelitian ilmiah yang menyatakan bahwa mutu pendidikan kita terus merosot karena kesalahan kurikulum. Modus perubahan kurikulum lebih terkesan sebagai ikhtiar dadakan karena tidak didahului persiapan yang lebih matang.
Memang, perombakan kurikulum pilihan paling aman. Sebab, jika ikhtoar dadakan itu keliru, kekeliruan itu baru akan terungkap 10-20 tahun kemudian. Lagi pula, jika terdapat perubahan satu lembar kurikulum, dimungkinkan dilahirkan begitu banyak proyek baru yang dapat menyerap anggaran sekian triliun rupiah. Semoga pendidikan kita tidak terus menerus terbelenggu dalam dilema dan berjalan ditemnpat. Sudah waktunya kenegarawanan lebih mnegdepankan dari sekedar pencitraan sesaat.


0 komentar

Silahkan mengeluarkan unek** yang baik,and jangan nyepam ya..!
Terimakasih udah mampir..!